Education Day
sia
On May 2nd we, Indonesians, always celebrate education day. This is to remember Ki Hajar Dewantara's birthyday, the father of Taman Siswa. In such occassion
Sabtu, 13 Desember 2014
Penggunaan Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Peserta didik Kelas XII Di SMAN 1 Srengat-Blitar.
ABSTRAKSI: Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan penelitian, “Bagaimana Mind
Mapping mampu meningkatkan kemampuan menulis peserta didik kelas XII di SMAN
1 Srengat-Blitar”.
Strategi
ini dipilih karena keunggulannya mendorong peserta didik untuk lebih aktif
didalam proses belajar mengajar dan membantu peserta didik untuk meningkatkan
ketrampilan menulis mereka.
Untuk
menjawab permasalahan penelitian tersebut, Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan
melalui empat tahapan: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Siklus pertama terdiri dari dua pertemuan dan siklus kedua dilaksanakan dalam
dua pertemuan. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas XII IPA 3 SMAN 1
Srengat-Blitar tahun pelajaran 2013-2014, yang terdiri dari 30 peserta didik.
Dalam penelitian ini peserta didik diberi tugas-tugas yang berhubungan dengan ketrampilan
menulis. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa writing test, writing
tasks, observation checklist dan field notes.
Langkah-langkah
dari Mind Mapping adalah sebagai berikut: pertama membuat peta pikiran (Mind
Mapping) dari sebuah teks naratif secara berkelompok, kedua mempresentasikan
mind map yang telah dibuat dan memberikan umpan balik, ketiga merencanakan
penulisan teks naratif dengan menentukan topik secara bersama-sama, keempat
membuat kerangka cerita menggunakan teknik Mind
Mapping secara individu, kelima menguraikan kerangka cerita menjadi teks
naratif secara individu, keenam mengedit atau merevisi teks naratif yang telah
ditulis secara individu, dan ketujuh menuliskan hasil akhir tulisan secara
individu.
Kata Kunci: meningkatkan, kemampuan membaca, Mind Mapping
Bahasa Inggris
adalah alat komunikasi. Tujuan pengajaran Bahasa Inggris pada sekolah menengah
atas di Indonesia adalah membantu peserta didik
untuk mengembangkan kompetensi komunikasi mereka baik secara lisan
maupun tulis untuk mencapai tingkat informational literacy (Depdiknas, 2006:
307). Ini artinya pada tingkat literacy tersebut lulusan diharapkan mampu
mengakses ilmu pengetahuan dengan menggunakan Bahasa Inggris karena mereka dipersiapkan
untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Berdasarkan
standar isi ada empat ketrampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta
didik: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Sebagai salah
satu ketrampilan berbahasa, menulis harus dikuasai didalam belajar bahasa. Di
SMAN 1 Srengat-Blitar ketrampilan menulis diajarkan secara terintegrasi dengan
ketrampilan berbahasa yang lain. Bagi peserta didik kelas XII, standar
kompetensi menulis yang harus mereka capai adalah mengungkapkan makna dalam teks tulis monolog yang
berbentuk narrative, explanation dan discussion secara akurat, lancar dan berterima dalam
konteks kehidupan sehari-hari (Depdiknas,
2006: 322).
Dibandingkan
dengan ketrampilan berbahasa yang lain, menulis adalah ketrampilan berbahasa
yang paling sulit. Karena menulis melibatkan beberapa komponen: isi,
organisasi, kosa kata, tata bahasa dan mechanics misalnya tanda baca dan
kapitalisasi. Disamping itu, menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara
alamiah (Richard-Amato, 1988 in Cahyono, 2011: 69).
Sebagaimana kita
ketahui bahwa menulis adalah ketrampilan produktif. Karena didalam menulis,
kita dilibatkan untuk memproduksi bahasa bukan menerima bahasa. Menulis adalah mengkomunikasikan
pesan. Ketika menulis, kita membutuhkan pesan dan orang yang akan kita ajak
berkomunikasi lewat tulisan kita. Pada pelajaran menulis, peserta didik perlu
diajarkan dua hal, pertama tentang bagaimana mereka memanfaatkan prosess
sebagai suatu keuntungan pembelajaran dan bagaimana menghasilkan produk tulisan
yang dapat diterima (Raimes, 1993: 245 in Nunan, 1999: 273)
METODE
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas. Rancangan penelitian ini dipilih untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar di Kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus dengan menggunakan rancangan peneilitian yang diusulkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (2007: 278). Rancangan ini meliputi planning, action, observation, and reflection.
Fokus
penelitian ini adalah penerapan Mind Mapping
untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik Kelas XII. Busan (1996: 38) mengusulkan
empat fase dari Mind Mapping. Empat
fase tersebut adalah menentukan cental topic, membuat basic ordering ideas, melengkapi
setiap BOIs dengan cabang-cabang yang
berisi data-data pendukung yang terkait dan melengkapi setiap cabang dengan image baik berupa gambar,
simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling
terkait satu dengan lainnya.
TEMUAN
Siklus 1
Hasil tugas menulis
menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai pada siklus pertama. Terkait nilai
peserta didik, kriteria keberhasilan menyatakan bahwa penelitian dinyatakan
berhasil apabila minimal 60% peserta didik (18 dari 30 peserta didik) telah
mencapai nilai minimal 75.00. Data yang diperoleh dari hasil tugas menulis
siklus pertama menunjukkan bahwa 17 dari 30 peserta didik (56.67%)
mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 75.00. Selebihnya 13 dari 30 peserta
didik (43.33%) mendapat nilai kurang dari 75.00. Nilai tertinggi 81.25, nilai
terrendah 62.50; dan nilai rata-rata 72.29. Nilai-nilai tersebut masih dibawah
kriteria keberhasilan.
Berdasarkan
temuan dari penelitian ini, peneliti mengidentifikasi dua alasan mengapa
penggunaan Mind Mapping gagal
meningkatkan kemampuan menulis peserta didik pada siklus pertama. Pertama,
peserta didik belum mengenal strategi baru dalam pembelajaran menulis dengan
baik sehingga mereka gagal menjadi penulis yang baik. Kedua, guru masih harus
lebih peduli dan telaten membimbing peserta didik agar mereka dapat memfokuskan
perhatian mereka pada kegiatan menulis teks naratif, khususnya terkait
pemakaian diction dan mechanic bahasa Inggris.
Siklus 2
Hasil tugas menulis
menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai yang sangat signifikan pada siklus
kedua. Dibandingkan dengan nilai pada siklus pertama, nilai pada siklus kedua
lebih baik. Nilai pada siklus kedua telah memenuhi kriteria keberhasilan. Berdasarkan
hasil tugas menulis pada siklus pertama , 17 dari 30 peserta didik
(56.67%) mendapat nilai lebih tinggi dari atau sama dengan 75.00. Selebihnya, 13
dari 30 peserta didik (43.33%) mendapat nilai dibawah kriteria. Nilai tertinggi
81.25, nilai terrendah 62.50, dan nilai rata-rata 72.29. Sedangkan data yang
diperoleh dari hasil tugas menulis pada siklus kedua menunjukkan
bahwa 20 dari 30 peserta didik (66.67%) mendapat nilai lebih tinggi dari atau
sama dengan 75.00, 10 dari 30 peserta didik (33.33%) mendapat nilai kurang dari
75.00. Nilai tertinggi 87.50, nilai terendah 62.50, dan nilai rata-rata 73.75. Ini
artinya kriteria keberhasilan telah terpenuhi.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
Mind Mapping didalam mengajar menulis
untuk jenis teks naratif memberikan kontribusi yang sangat berharga bagi
peningkatan kemampuan menulis peserta didik.
Temuan penelitian selama
penggunaaan Mind Mapping dalam
mengajar menulis pada siklus pertama dan kedua menunjukkan bahwa strategi
tersebut sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik kelas
XII SMAN 1 Srengat-Blitar. Strategi tersebut meliputi: (1) membuat peta pikiran
(Mind Map) dari sebuah teks naratif secara berkelompok, (2) mempresentasikan mind
map yang telah dibuat dan memberikan umpan balik, (3) merencanakan penulisan
teks naratif dengan menentukan topik secara bersama-sama, (4) membuat kerangka
cerita menggunakan teknik Mind Mapping secara
individu, (5) menguraikan kerangka cerita menjadi teks naratif secara individu,
(6) mengedit atau merevisi teks naratif yang telah ditulis secara individu, dan
(7) menuliskan hasil akhir tulisan secara individu.
DAFTAR RUJUKAN
Brown, H. D.
2007. Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language Pedagogy. New York: Pearson Education, Inc.
Cahyono, B. Y.
2011. The Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia. Malang: State University Malang Press.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (School-Based Curriculum). Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Grabe, W. 2009. Reading in a
Second Language. Moving from Theory to Practice. Cambridge: Cambridge
University Press.
Harmer, J. 2004. How to Teach Writing. Essex: Pearson Education Limited.
Hermawati, R. 2009. Penerapan Mind
Mapping Untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis Cerita Pendek Pada Siswa Kelas X
SMA Muhammadiyah Salatiga. (Online), (http://eprints.uns.ac.id.pdf),
diunduh pada 2 Mei 2013.
Kemmis, S. & Mc Taggart, R. 2007. Participitory Action Research. Sage
Publications.
Latief, M.A. 2009. Classroom Action Research In Language
Learning. Pittsburgh: University of Pittsburgh.
Naqbi, S. A.
2008. The Use of Mind Mapping to Develop Writing Skills in UAE Schools. (Online), (http://marifa.hct.ac.ae.pdf), diunduh
pada 2 Mei 2013.
Nunan, D.
1999. Second Language Teaching &
Laearning. Boston: Heinle & Heinle Publishers.
Yoga, Dj. 2013. Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis Mind Map. Batu: Makalah (Tidak Diterbitkan)
Langganan:
Komentar (Atom)